Example floating
Example floating
OlahragaPeristiwa

Hadiah Dipangkas Brutal, Turnamen Futsal SemaDura Diduga Jadi Ladang Cuan Panitia

160
×

Hadiah Dipangkas Brutal, Turnamen Futsal SemaDura Diduga Jadi Ladang Cuan Panitia

Sebarkan artikel ini
Foto: Trofi juara Turnamen Futsal SemaDura Menpora Cup 2025 yang dipersoalkan akibat hadiah tidak sesuai kesepakatan.

SUMENEP, Suarapers.net — Turnamen Futsal Semadura yang digelar BEM KM Uniba Madura sejak 18 Oktober kini berubah menjadi sorotan tajam. Kompetisi yang seharusnya menjadi ajang pengembangan bakat justru diduga dijadikan ladang bisnis oleh oknum panitia. Aroma penyimpangan menguat, dan kekecewaan peserta tak terbendung.

Diikuti 22 tim dari SMA/SMK se-Madura, turnamen ini sejak awal memunculkan tanda tanya. Biaya pendaftaran Rp350.000 per tim ditarik tanpa penjelasan jelas soal penggunaan anggaran. Transparansi nyaris nihil.

Example 300x600

“Sejak awal kami sudah curiga. Terlalu banyak yang ditutup-tutupi. Lama-lama terasa seperti proyek panitia cari untung,” ujar salah satu pemain.

Puncak kekecewaan terjadi ketika hadiah yang diberikan kepada juara justru anjlok drastis dari kesepakatan rapat panitia. Dalam keputusan resmi panitia, hadiah seharusnya:

• Juara I: Rp2.500.000
• Juara II: Rp2.000.000
• Juara III: Rp1.500.000
• Juara IV: Rp1.000.000

Namun yang dibagikan hanya:
• Juara I: Rp1.000.000
• Juara II: Rp500.000
• Juara III: Rp260.000
• Juara IV: Rp230.000

Selisih yang sangat mencolok tersebut membuat peserta menilai ada “tangan nakal” yang bermain di balik layar. Bahkan sejumlah peserta menyebut hadiah ini sebuah tindakan semena-mena yang merusak nama baik kampus dan citra event olahraga.

“Ini pemangkasan brutal. Tidak masuk akal hadiah dipotong segini besar. Kami merasa dipermainkan,” kata salah satu pemain yang ikut berlaga di final.

Saat dimintai keterangan, panitia pendaftaran bernama Bima hanya meminta media menghubungi penanggung jawab kegiatan. Namun hingga berita ini dipublikasikan, tak satu pun pihak panitia berani tampil menjelaskan secara terbuka.

Sikap bungkam tersebut justru memicu pertanyaan lebih besar:
Apa yang sebenarnya disembunyikan panitia? Ke mana aliran dana pendaftaran puluhan tim itu menguap?

Peserta mendesak panitia membuka laporan biaya secara detail. Tanpa itu, dugaan praktik pemangkasan hadiah dan penyalahgunaan kewenangan kian sulit dibantah.

 

Reporter : Ron

Editor      : Frinanda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× How can I help you?