SUMENEP, Suarapers.net – Proyek pembangunan irigasi yang berlokasi di Kambingan Barat, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang di kerjakan oleh P3A Sumber Rezeki, diduga memakai Tanah Mirah demi meraup keuntungan banyak, Selasa (10/09/2024).
Diketahui Sumber dana Pembangunan (P3-TGAI) tersebut dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) senilai Rp. 195.000.000,- yang mana pekerjaan itu tahun anggaran 2024.
Dari hasil temuan tim di lokasi kegiatan proyek irigasi P3A tersebut, telah di temukan beberapa kejanggalan dalam pelaksanaan yang disinyalir memakai Tanah Merah atau tanah liat.
Ucap Ahmad, selaku aktivis muda setempat, saat di mintai keterangan oleh awak media mengatakan, di lokasi pekerjaan itu ada tanah merah saat pekerjaan dilaksanakan.
“Seharusnya pemasangan batu sebagai pondasi irigasi itu memakai pasir hitam jangan memakai tanah merah agar kelihatannya bagus dan kuat serta kelihatan rapih, sehingga kokoh, jangan mementingkan keuntungan banyak, “tegasnya ke Suarapers.net Selasa, (10/09).
Disitu juga dirinya menegaskan proyek yang senilai ratusan juta diduga kurang pengawasan mengenai pekerjaan tersebut yang mana pekerjaan itu terindikasi banyaknya material yang tidak sesuai dengan spesifikasi.
” Kami duga terlalu banyak mengambil keuntungan Red, yang mana campuran adukan pasir dan semen saat di pakek
terlihat terlalu sedikit, sehingga pasangan batu tersebut mudah hancur saat dipasang, “Jelasnya.
Untuk pasangan batu terlihat campuran tanah liat, saat di pasang di beberapa pekerjaan yang tampak jelas pasir berwarna Dua (2) macam, berwarna hitam, coklat, ” pungkasnya.
Sementara awak media ini akan terus menelusuri kegiatan tersebut ke salah satu pelaksanaan, Nama belum menemukan akses untuk komunikasi sehingga berita dipublikasikan belum ada tanggapan resmi dari dinas terkait.
Penulis : Ron
Editor : Frinanda