Example floating
Example floating
BeritaPemerintahanPeristiwa

Kurang Pengawasan,Program P3 – TGAI Tidak Sesuai Kualitas

799
×

Kurang Pengawasan,Program P3 – TGAI Tidak Sesuai Kualitas

Sebarkan artikel ini
Foto : Lokasi Kegiatan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3 - TGAI) Kalebengan, Kecamatan Ruberu, Kabupaten Sumenep. (Suarapers.net)

 SUMENEP, Suarapers.net – Dalam rangka memenuhi kebutuhan air irigasi demi mendukung ketahanan pangan nasional dan aktivitas perekonomian serta mendorong pemerataan pembangunan nasional yang tercantum dalam prioritas pembangunan kelima Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional 2020 – 2025.

Maka diperlukan penyelenggaraan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).

Example 300x600

Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3 – TGAI) adalah program rehabilitasi, peningkatan atau pembangunan Jaringan Irigasi dengan berbasis peran serta masyarakat petani yang dilaksanakan sendiri oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air, Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air atau Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air secara swakelola.

Dalam kegiatan program P3 – TGAI yang dilaksanakan di Desa Kalebengan, Kecamatan Ruberu, Kabupaten Sumenep dengan biaya Rp 195.000.000 tahun anggaran 2024 pekerjaannya patut mendapat sorotan.

Saat awak media dilapangan, menemukan kejanggalan pekerjaa yang mana saat pelaksaan tersebut tampat bangunan yang sudah berjalan 85 persen terlihat tidak ada pondasi pasangan, yang tampak batu pasangan langsung dipasang diatas tanah sisi sebelah kanan dan kiri naik keatas.

Menanggapi hal tersebut salah satu aktivis Kabupaten Sumenep inisial RD, mengatakan program ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan jaringan irigasi. Untuk mendapatkan Program P3GAI, melalui proses pengajuan kepada Pemerintah. Akan tetapi sayang sekali untuk Kabupaten Sumenep, terutama di Kecamatan Ruberu di duga tidak melalui proses yang semestinya,” jelasnya.

Hal ini, lanjutnya, berdasarkan keterangan beberapa nara sumber yang memberikan penjelasan pada dirinya Bahwa untuk mendapatkan program ini harus bayar dimuka. Bahkan setelah dana cair, masih diminta persetase hingga 30%.oleh oknom yang tidak bertanggung jawab.

 

Penulis : Ron

Editor   : Frinanda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× How can I help you?