Example floating
Example floating
PeristiwaPendidikan

Lemahnya Pengawasan di SMK Sumenep Tercoreng Perilaku Siswa

526
×

Lemahnya Pengawasan di SMK Sumenep Tercoreng Perilaku Siswa

Sebarkan artikel ini
Foto : Siswa-Siswi melakukan adega tidak senonoh di dalam kelas Sumenep, Madura, Jawa Timur (Suarapers.net).

SUMENEP, Suarapers.net – Sebuah insiden yang sangat memalukan dan tak dapat diterima terjadi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Rabu (19/02/2025).

Ketidakberdayaan pengawasan yang diterapkan oleh pihak sekolah membuat sejumlah siswa berperilaku tidak pantas, bahkan terkesan bebas bercumbu di area yang seharusnya menjadi tempat untuk belajar dan mengembangkan karakter.

Example 300x600

Kejadian ini bukan hanya merusak citra sekolah, tetapi juga mencoreng dunia pendidikan yang seharusnya menjaga moral dan etika siswa.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam mendidik generasi muda, membentuk karakter, dan menjaga disiplin. Namun, dalam kasus ini, pihak sekolah terbukti gagal melaksanakan tugas utamanya.

Lemahnya pengawasan yang diberikan kepada siswa mengakibatkan mereka merasa bebas melakukan tindakan yang jelas bertentangan dengan norma yang ada. Ini adalah indikasi kegagalan manajemen sekolah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pembelajaran.

Pihak sekolah terkesan tidak memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. Bahkan, ketika upaya konfirmasi dilakukan kepada Kepala Sekolah melalui pesan WhatsApp, respons yang diberikan sangat mengecewakan.

Pesan yang dikirim oleh pihak sekolah bahwa dirinya tidak mengetahui dengan adanya  video yang tersebar di media sosial dengan adegan siswa yang melakukan prilaku tidak senonoh oleh salah satu siswa dan siswinya di dalam kelas.

” Alaikum slam,, terkait video kami tidak tau,,. Silahkan konfirmasi ke pk HUMAS, “ucap pesan singkatnya saat dikonfirmasi oleh media ini Selesai (19/02/2026).

Hal ini menunjukkan sikap acuh tak acuh dari pihak yang seharusnya bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut.

Kepala Sekolah, sebagai pemimpin yang bertugas menjaga kualitas pendidikan, seharusnya lebih peka terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekolah dan memberikan respons yang cepat serta jelas. Ketidakpedulian ini semakin memperburuk citra sekolah yang kini jelas tercoreng.

Di sisi waktu yang sama media ini menkominfo ke pihak humas setempat, bahwa dirinya mengatakan Sementara belum ada tanggapan.

“Sementara belum ada tanggapan.” Ujarnyan humas SMK setempat.

Selain itu, orang tua dan masyarakat sekitar semakin kecewa dengan situasi ini. Mereka berpendapat bahwa kejadian ini bukanlah insiden yang dapat dianggap sepele.

Kejadian semacam ini bukan hanya melibatkan siswa yang bersangkutan, tetapi juga menciptakan ketidakpercayaan terhadap pihak sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan yang seharusnya memberikan teladan.

Masyarakat mulai meragukan kemampuan pihak sekolah untuk memberikan pengawasan yang layak terhadap perilaku siswa, dan hal ini sangat berisiko merusak masa depan generasi muda.

Ini adalah peringatan keras bagi pihak sekolah. Jika pengawasan tidak segera diperketat dan sistem pengelolaan sekolah tidak segera dievaluasi secara menyeluruh, maka kejadian serupa akan terus terulang dan semakin memperburuk keadaan.

Pendidikan adalah fondasi untuk membentuk karakter dan moral generasi penerus bangsa, namun jika pengawasan terus dibiarkan lemah, maka sekolah justru akan menjadi tempat yang merusak nilai-nilai tersebut. Pihak sekolah harus segera mengambil tanggung jawab penuh dan memperbaiki sistem pengawasan yang ada, serta melakukan tindakan tegas terhadap para siswa yang terlibat dalam perilaku yang merusak tersebut.

Sekolah seharusnya menjadi tempat yang mendidik dan memberikan contoh baik, bukan tempat bagi siswa untuk bebas melakukan perilaku yang tidak sesuai dengan norma. Ketidakpedulian dan ketidakresponsifan yang ditunjukkan oleh pihak sekolah hanya akan semakin memperburuk citra mereka di mata masyarakat.

Sekolah ini berisiko kehilangan kepercayaan dari orang tua dan masyarakat yang mengharapkan pendidikan yang berkualitas dan aman bagi anak-anak mereka.

Jika pihak sekolah tidak segera melakukan perbaikan yang signifikan dalam pengawasan dan pengelolaan, bukan tidak mungkin bahwa sekolah ini akan terus terpuruk dalam citra buruk yang sulit diperbaiki.

Saat ini, lebih dari sekadar masalah pengawasan, yang menjadi pertanyaan adalah komitmen dan tanggung jawab pihak sekolah terhadap integritas dan kualitas pendidikan.

 

Penulis : Ron

Editor   : Frinanda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× How can I help you?