Sumenep, Suarapers.net — Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) Kelompok Masyarakat Peduli (KMP) Cakrawala yang dilaksanakan di Desa Pakandangan Tengah, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tahun anggaran 2025, diduga menyimpan sejumlah kejanggalan. Program yang dibiayai oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tersebut memiliki alokasi anggaran mencapai lebih dari Rp 300 juta untuk 23 titik pembangunan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Suarapers.net , anggaran untuk setiap titik program Sanimas berkisar antara Rp 13 juta hingga Rp 15 juta. Namun, nilai tersebut dinilai tidak wajar oleh sejumlah pihak mengingat spesifikasi dan volume pekerjaan di lapangan dianggap tidak sebanding dengan besarnya anggaran yang digelontorkan.
“Jika dihitung secara kasar, biaya per titik terlalu besar. Apalagi jika dilihat dari fisik bangunannya, banyak yang belum rampung atau justru tidak sesuai rencana,” kata salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, Selasa (16/9/2025).
Program Sanimas bertujuan menyediakan akses sanitasi layak bagi masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan. Namun, dalam pelaksanaannya, warga mengeluhkan kurangnya transparansi informasi serta lemahnya pengawasan dari pihak terkait.
Menanggapi dugaan tersebut, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sumenep hingga kini belum memberikan keterangan resmi. Sementara itu, Kepala Desa Pakandangan Tengah saat dikonfirmasi melalui Via telpon belum memberi tanggapan sampai saat ini.
Dugaan penyimpangan anggaran ini mendorong sejumlah elemen masyarakat dan aktivis antikorupsi di Kabupaten Sumenep, untuk mendesak dilakukan audit menyeluruh oleh inspektorat maupun aparat penegak hukum.
“Jika terbukti ada penyimpangan dalam penggunaan anggaran negara, tentu harus ada pertanggungjawaban hukum,” ujar Andi Alianse Masarakat Sumenep bersuara.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang belum memberikan tanggapan resmi terkait perkembangan kasus tersebut.
reporter : Roni
Editor : Frinanda