Situbondo _ SuaraPers.net – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Situbondo mendesak Pemkab setempat segera menutup tempat prostitusi maupun hiburan malam. Alasannya, untuk menjaga kesucian bulan Ramadhan.
Karena bulan suci Ramadhan merupakan saat yang paling tepat untuk mengharap berkah dan pengampunan. Bukan malah melonggarkan kemaksiatan.
“Pemerintah setempat harus tegas untuk menutup total tempat tempat prostitusi dan hiburan malam di wilayah ini,” kata Sekretaris GP Ansor Cabang Situbondo Johantono kepada sejumlah wartawan, Jumat (24/3/2023).
Diwajibkan Tarawih dan Tadarus, PSK Situbondo: Kebijakan Akal-akalan
Bukan hanya itu, setelah dilakukan penutupan lokalisasi , Pemkab Situbondo juga tetap harus bertanggungjawab pada mereka. Yakni dengan memberikan pesangon dan ongkos pulang.
“Jika penutupan tidak dilakukan pemerintah, jangan salahkan kalau kami beserta Banser melakukan sweeping bersama masyarakat setempat,” ancam Johantono.
Menurut Johantono, salah satu alasan desakan agar segera ditutupnya lokalisasi dan hiburan malam di wilayah Situbondo ini adalah untuk menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar.
Reaksi DPRD Situbondo soal Lokalisasi Buka Saat Ramadhan-PSK Wajib Tarawih
“Kalau maksiat terus dibiarkan dan masih dibuka seperti bulan-bulan selain Ramadan, maka pemerintah daerah sama halnya juga membiarkan tempat maksiat semakin merajalela di bumi Kota Santri ini,” pungkas Johantono.
Sebelumnya, Satpol PP Situbondo memastikan tak ada penertiban prostitusi selama Ramadhan. Tapi syaratnya para PSK harus mengikuti tarawih dan tadarus.
Tarawih dan tadarus akan digelar di beberapa lokasi. Yakni lokalisasi ilegal dan tempat-tempat yang selama ini dikenal sebagai tempat mangkalnya para PSK di Situbondo.
