Example floating
Example floating
NasionalBeritaOtomotif

Momen Yang Ditunggu, Oleh Umat Islam Saat Idul Adha: InI Hukum, serta Niat Tata Caranya.

86
×

Momen Yang Ditunggu, Oleh Umat Islam Saat Idul Adha: InI Hukum, serta Niat Tata Caranya.

Sebarkan artikel ini

Sumenep, Suarapers.net  Pada Hari Raya Idul Adha umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan shalat Idul Adha, Momen yang di tunggu oleh umat muslim seluruh Indonesia.

Sebagai tuntunan, berikut ini panduan lengkap pelaksanaan shalat Idul Adha mulai dari dalil, hukum, niat, hingga tata caranya.

Example 300x600

Seperti diketahui, Kementerian Agama RI telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 2024 jatuh pada Senin, 17 Juni 2024. Pada hari ini umat Islam akan melaksanakan shalat Ied dan ibadah qurban.

Mengutip NU Online, shalat Idul Adha dilakukan sebanyak dua rakaat. Shalat ini sunnahnya dilakukan secara berjamaah.

Namun, jika terlambat berjamaah, shalat Idul Adha boleh dilakukan secara sendirian (munfarid).

Nah, bagi detikers yang akan melaksanakan shalat Idul Adha, berikut panduan lengkapnya, mulai dari dalil hingga tata caranya. Yuk, disimak!

Hukum Shalat Idul Adha

Masih melansir laman resmi NU Online, Hukum shalat Id, baik Idul Fitri maupun Idul Adha adalah sunnah muakkadah. Artinya, shalat ini juga dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah.

Hukum ini berlaku untuk semua umat muslim di dunia. Demikian yang diterangkan dengan jelas dalam kita Fathul Qarib sebagai berikut,

وصلاة العيدين سنة مؤكدة وتشرع جماعة ولمنفرد ومسافر وحر وعبد وحنثى وامرأة لاجميلة ولاذات هيئة

Artinya: “Shalat dua hari raya (idul fitri dan idul adha) adalah sunnah muakkadah bagi orang yang ada di rumah maupun diperjalanan, merdeka maupun hamba sahaya, laki-laki maupun perempuan baik yang cantik maupun yang tidak modis.”

Dalil Shalat Idul Adha

Melansir detikHikmah, perintah shalat Idul Adha telah dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Ummu Athiyah RA. Berikut hadisnya:

Artinya: “Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk mengajak keluar (kaum wanita) pada (Hari Raya) Idul Fitri dan IdulAdha yaitu gadis-gadis, wanita yang haid, dan wanita-wanita yang dipingit. Adapun yang haid, maka dia menjauhi tempat sholat dan ikut menyaksikan kebaikan dan dakwahmuslimin. Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, salah seorang dari kami tidak memiliki jilbab?’ Beliau menjawab, ‘Hendaknya saudaranya meminjamkan jilbabnya’.” (HR Bukhari dan Muslim)

Adapun perintah dalam Al-Qur’an yang menunjukkan wajibnya shalat Id, sebagaimana firman Allah SWT:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Artinya: “Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2).

Niat Shalat Idul Adha

Seperti shalat pada umumnya, shalat Idul Adha juga diawali dengan membaca niat terlebih dahulu. Adapun bacaan niat ini berbeda-beda tergantung pelaksanaannya. Ada yang mengerjakannya sendiri, berjamaah sebagai makmum atau sebagai imam.

Mengutip laman resmi NU Online, berikut bacaan niat shalat Idul Adha:

1. Bacaan Niat Shalat Idul Adha Sendiri

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَـــال

Latin: Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ rak’ataini” lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah ta’ala.”

2. Bacaan Niat Shalat Idul Adha Berjamaah sebagai Imam

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَـــال

Latin: Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ imaman rak’ataini” lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi imam karena Allah ta’ala.”

3. Bacaan Niat Shalat Idul Adha Berjamaah sebagai Makmum

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَـــال

Latin: Ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ makmuman rak’ataini” lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi makmum karena Allah ta’ala.”

1. Membaca niat

Bacaan niat sebagaimana dijelaskan di atas.

2. Takbiratul ihram

3. Membaca doa iftitah

4. Melakukan takbir dengan mengangkat tangan sebanyak tujuh kali untuk rakaat pertama

5. Membaca lafal berikut di antara takbir-takbir

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Latin: Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar.

Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”

6. Dilanjutkan membaca Surat al-Fatihah

7. Dianjurkan untuk dilanjutkan dengan membaca Surat al-A’lâ

8. Kemudian ruku’, I’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa. Lalu berdiri untuk rakaat kedua.

9. Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sejumlah lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya.

10. Di antara takbir-takbir itu, melafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kelima.

11. Membaca Surat al-Fatihah

12. Dianjurkan melanjutkan dengan membaca Surat al-Ghâsyiyah

13. Berlanjut ke ruku’, i’tidal, sujud, dan seterusnya hingga salam.

14. Selanjutnya jemaah disunnahkan untuk menyimak khutbah Idul Adha lebih dahulu usai salam.

Itulah pembahasan mengenai hukum sholat Idul Adha. Semoga bermanfaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× How can I help you?