Sumenep, Suarapers.net || Ketua Logis Independen Sumenep Soroti Pemasangan Pipa Meteran di Desa Sentol Laok, Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, karena diduga salahi aturan dan diduga jadi banjakan korupsi.
Aktivis Muda dengan Sapaannya Asmu’i, mensinyalir adanya dugaan ketidak beresan dalam penggarapan proyek pemasangan air meteran yang terletak di Dusun Lembanah itu diduga tidak ada papan nama pekerjaan.
Dengan demikian dibuktikan pembangunan proyek tersebut yang diduga tanpa dilengkapi adanya papan nama suda jelas menyalahi aturan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012.
Dimana UU tersebut mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek dan memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, kontraktor pelaksana serta nilai kontrak dan jangka waktu pengerjannya.
“Papan nama proyek tersebut harusnya memuat terkait jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan, akan tetapi sayangnya tidak ada,” kata Asmu’i pada media ini Minggu (06/11/2023)
Proyek pemasangan air meteran itu tidak di ketahui siapa CV pelaksananya, dan siapa yang berkapasitas sebagai konsultan pengawasnya, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan nya sehingga sulit untuk dilakukan pengawasan.
“Bahkan sambung dia pihaknya meminta kepada dinas terkait untuk dilakukan revisi ulang agar proyek tersebut ada keterbukaan publik.” Pintanya.
Pada pemberitaan sebelumnya salah satu penerima bantuan pipa air meteran mengaku bahwa pipa tersebut sudah rusak dan sudah banyak yang bocor airnya,” tuturnya ibu mulyadi ke media ini sabtu, (4/11/2023).
” ya mas ini banyak yang bocor airnya dan baru selesai berapa hari sudah bocor dan punyak saya yang lama gak di pakek miteranya,” jelanya.
Disisi lain media ini mencoba konfirmasi kepada kepala Desa sentol Laok Abriyono, dirinya tidak mengatahui bahwa ada pemasangan air meteran karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya kepada Pemerintah Desa (Pemdes).
Saya tidak mengatahui proyek itu berasal dari mana dan cv apa yang mengerjakan yang jelas itu bukan swadaya masyarakat.
“Saya kaget mas justru saya mendapat keluhan dari beberapa msyarakat kalo pipa tersebut diduga banyak yang bocor” tukasnya Sabri sapaanya ke media ini.
Sehingga pemberitaan ini dipublikasikan karna belum ada tanggapan dari dinas terkait.
