SUMENEP, Suarapers.net – Program pembangunan irigasi menelan dana Rp. 195.000.000 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pasalnya Pembangunan irigasi yang berada Desa Kambingan Barat, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur di kerjakan oleh ” P3A Sumber Rejeki” diduga memakai Tanah Mirah dan sangat di ragukan kualitas bahan yang digunakan.
Proyek ini masuk dalam program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3 – TGAI) tahun 2024.
Dibeberapa lokasi kegiatan tersebut di temukan kejanggalan dalam pelaksanaan yang disinyalir memakai Tanah Merah atau tanah liat.
Hal itu di ungkapan oleh salah satu aktivis muda setempat Ahmad, menerangkan ke awak media bahwa di lokasi pekerjaan itu ada tanah merah saat pekerjaan dilaksanakan.
“ terlihat saat pekerjaan sudah hampir selesai dibeberapa titik di lokasi pekerjaan, terlihat menggunakan tanah merah, ” ucap aktivis muda Ahmad.
Dirinya mengatakn kualitas pembangunan tersebut tidak akan lama awet yang mana pekerjaan itu di kerjakan asal jadi.
“Ya kenapa saya bilang asal jadi (red) karena sangat jelas bahwa kualitas pembangunan itu di campur memakai tanah mira saat pemasangannya batu,” Jelasnya.
Seharusnya pemasangan batu sebagai dasar perekat irigasi itu memakai pasir hitam jangan memakai tanah merah agar kelihatannya bagus dan kuat serta kelihatan rapih, sehingga kokoh, jangan mementingkan keuntungan banyak, “tegasnya.
Disitu juga dirinya menegaskan bangunan yang senilai ratusan juta diduga kurang pengawasan mengenai pekerjaan tersebut yang mana pekerjaan itu terindikasi banyaknya material yang tidak sesuai dengan spesifikasi.
” Kami duga terlalu banyak mengambil keuntungan Red, yang mana campuran adukan pasir dan semen saat di pakek
terlihat terlalu sedikit, sehingga pasangan batu tersebut mudah hancur saat dipasang, “ Kesannya.
Pantauan Suarapers.net di lokasi, Selasa (10/09/2024), hapir dibeberapa titik lokasi pelaksana irigasi yang dibangun nampak memakai tanah merah atau tanah liat, dan sangat jelas ada tumpukan tanah merah di lokasi tersebut.
Tak ada satupun petugas di lokasi tersebut yang bisa dimintai keterangan
Disisilain ketua pelaksana P3A Sumber Rejeki, mengatakan bahwa kegiatan tersebut sudah harpir 80% selesai.
“Itu sudah hampir 80% penyelesaian ,” ucapnya ketua kelompok P3A Sumber Rejeki saat di konfrimasi melalui via telepon whatsapp Kamis (12/09).
Dirinya menerangkan kuliatas bahan pembangunan itu memakai pasir hitam, itupun sesuai dengan RB, ” Jelasnya
Itu pun yang mengarahkan “pak kades” Kami sebagai ketua pelaksana, cuman mengawasi di lokasi pekerjaan,” Pungkasnya.
Sehingga berita ini di publis masih belum ada keterangan dari pihak pendamping p3a tersebut.
Penulis : Ron
Edition : Frinanda