Example floating
Example floating
BeritaPeristiwaUncategorized

Prilaku Oknum Perangkat Desa Lalangon, Masyarakat Setempat Meminta Segera Dipecat

479
×

Prilaku Oknum Perangkat Desa Lalangon, Masyarakat Setempat Meminta Segera Dipecat

Sebarkan artikel ini
Oknum perangkat desa Lalangon Kecamatan Manding Kabupaten Sumenep menghina kiai di media sosial

SUMENEP, Suarapers.net – Seorang oknum perangkat Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terancam dipecat setelah diduga menghina seorang kiai terkemuka. Insiden ini telah memicu kemarahan alumni dan masyarakat.

Kejadian bermula ketika oknum perangkat Desa IB inisial (laki-laki), mengeluarkan pernyataan yang dianggap menghina kiai melalui media sosial pribadinya.

Example 300x600

Dalam unggahan tersebut, ia menggunakan kata-kata yang dinilai tidak pantas dan merendahkan martabat sang kiai, yang dikenal sebagai tokoh agama berpengaruh di komunitas tersebut.

Meski IB (inisial, laki-laki), warga Lalangon Kecamatan Manding sudah meminta maaf atas dugaan penghinaan kepada Kyai Kharimastik namun masih menyisakan polemik di desanya.

Asmuni, sebagian warga Lalangon mulai mempersoalkan posisinya sebagai perangkat Desa. Oknum tersebut dinilai tidak layak mengemban amanah di desa, sebab tidak bisa dijadikan suri tauladan bagi warganya.

“Menghina kyai atau ulama adalah tindakan yang bisa diindikasikan tidak etis dan tidak mencerminkan budaya orang-orang Madura yang sangat menghormati seorang Kyai,” katanya.

Dia menuturkan, kyai bagi warga Madura adalah simbol keagamaan, yang kehormatannya harus dibela dihormati bukan dilecehkan. “Kalau sudah tidak hormat kepada Kyai tidak layak untuk dijadikan perangkat desa, yang seharusnya menjadi tauladan bagi masyarakatknya,” ungkapnya.

Asmuni mengungkapkan, pihaknya mendesak kepala desa untuk memecat perangkat desa tersebut. “Sudah dimaafkan oleh Kyai, tapi etis kan tidak baik. Makanya, kami minta untuk diganti atau dipecat. Biar tidak merusak generasi muda,” tuturnya.

Kepala Desa Lalangon Iin menjelaskan jika kasus itu sudah selesai, karena perangkat desa tersebut sudah meminta maaf kepada Kyai Ali Fikri selaku anak dari KH. Warits Ilyas. “Beliau sudah memaafkan, masak kita tidak memaafkan,” katanya melalui sambungan telepon WA.

Dia menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan sanksi pemecatan bagi perangkat desa tersebut. Namun, apabila mengulangi lagi pasti akan tegas untuk memberhentikannya.

“Bukan tidak ditegur, sudah tegur dengan keras. Tapi, untuk saat ini tidak dipecat, tapi kalau diulangi, akan kami pecat,” ucapnya.

Diktahui Oknum perangkat desa Lalangon diduga melakukan penghinaan kepada KH. Abdul Warist Ilyas pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk dan Yang bersangkutan sudah minta maaf dan bahkan permintaan maaf itu juga langsung dilayangkan ke KH. Ali Fikri, anak KH. Warits Ilyas.

Menanggapi kejadian ini, sejumlah tokoh masyarakat dan ulama setempat segera mengutuk tindakan oknum perangkat desa tersebut. Mereka menuntut agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas.

“Kiai adalah panutan umat, penghinaan terhadap beliau sama saja dengan menghina seluruh umat yang beliau pimpin,” ujar salah satu tokoh masyarakat.

Sementara itu, masyarakat terus memantau perkembangan kasus ini dengan harapan bahwa keadilan akan ditegakkan. Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan, serta mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam berkomunikasi, terutama di ranah publik seperti media sosial.

 

Penulis: Ron

Editor  : Frinanda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× How can I help you?