Example floating
Example floating
PendidikanPeristiwa

SMKN 1 Sumenep Jadi Sarang Mesum? Sekolah dan Dinas Tutup Mata!

575
×

SMKN 1 Sumenep Jadi Sarang Mesum? Sekolah dan Dinas Tutup Mata!

Sebarkan artikel ini
Foto : Halaman Sekolah SMK 1 Sumenep dari depan (Suarapers.net).

SUMENEP, Suarapers.net – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 1) Sumenep, Madura Jawa Timur kini menjadi sorotan tajam setelah beredar kabar adanya siswa yang diduga bercumbu di dalam kelas tanpa pengawasan. Ironisnya, sekolah yang seharusnya menjadi benteng moral justru berubah menjadi arena bebas bagi perilaku menyimpang.

Kabar ini sontak memicu kemarahan para wali murid. Mereka tak habis pikir bagaimana mungkin sekolah sebesar SMKN 1 Sumenep bisa sebegitu lemahnya dalam mengawasi siswa hingga hal memalukan semacam ini bisa terjadi di dalam ruang kelas.

Example 300x600

“Kami menyekolahkan anak untuk dididik, bukan untuk dibiarkan liar! Kalau sekolah ini tak mampu menjaga moral anak-anak, lebih baik ditutup saja!” Ujar salah satu wali murid yang enggan di sebutkan namanya.

Lebih jauh, mereka menuntut pihak sekolah bertanggung jawab atas kelalaian ini. Tidak hanya pengawasan yang bobrok, tetapi juga lemahnya tindakan disiplin yang membuat siswa merasa bebas melakukan apapun tanpa rasa takut.

Ketika dimintai tanggapan, Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Jawa Timur Wilayah Sumenep, Budi, justru memberikan jawaban yang terkesan menggampangkan masalah.

“Kami sudah minta klarifikasi ke sekolah dan sudah ada pembinaan dari cabdin ke sekolah untuk selalu mengingatkan murid tentang kejadian tersebut.” Jelasnya. Rabu (26/02/2025).

Apa maksudnya hanya “mengingatkan”? Apakah ini cara Dinas Pendidikan dalam menangani degradasi moral di sekolah? Dengan sekadar “mengingatkan” tanpa ada sanksi tegas, ini sama saja dengan membiarkan sekolah menjadi sarang penyimpangan.

Lebih mencurigakan lagi, saat media mencoba mengonfirmasi ke Kepala Sokolah  SMK 1 Sumenep, beberapa hari pihaknya, mengatakan terkait video kami tidak tau,,. Silahkan konfirmasi ke pak HUMAS, “ ucap pesan singkat saat dikonfirmasi oleh media ini Selesai (19/02/2026).

Kepala sekolah justru memilih respon singkat! Tampa ada klarifikasi lebih jelas, justru semakin memperkuat dugaan bahwa sekolah berusaha menutup-nutupi kelalaian mereka.

“Ini bukan sekadar kejadian biasa! Kalau kepala sekolah diam, berarti ada sesuatu yang disembunyikan. Jangan-jangan ini bukan pertama kalinya?” cetus salah satu wali murid yang lain.

Jika benar ada upaya menutup-nutupi kejadian ini, maka bukan hanya sekolah yang harus bertanggung jawab, tetapi juga Dinas Pendidikan Jawa Timur yang jelas-jelas tidak becus dalam menjalankan pengawasannya.

Masyarakat mendesak adanya sanksi tegas terhadap pihak sekolah yang membiarkan perilaku menyimpang ini terjadi. Jika sekolah tak mampu menjaga moral siswanya, maka kepala sekolah dan pihak terkait harus bertanggung jawab penuh.

Jika kasus ini dibiarkan begitu saja, maka tidak menutup kemungkinan SMKN 1 Sumenep akan semakin dikenal sebagai tempat bebas bagi siswa berbuat mesum. Ini bukan lagi sekadar isu pengawasan, tapi sudah masuk ke dalam bobroknya sistem pendidikan yang dijalankan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab!

Hingga berita ini diterbitkan, pihak sekolah masih belum memberi klarifikasi yang cukup jelas dan Ada apa sebenarnya? Seberapa besar kebobrokan yang ingin mereka sembunyikan.

 

Penulis : Ron

Editor   : Frinanda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× How can I help you?