SIDOARJO, Suarapers.net – Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jatim menggelar acara buka puasa bersama dan pemberian santunan kepada anak yatim piatu serta dhuafa di Sekretariat MAKI Jatim, yang terletak di Perumahan Permata Juanda Blok CC No 18 Sidoarjo, pada Minggu (23/3/2025).
Acara ini bukan hanya sekedar tradisi, namun mencerminkan rasa kepedulian sosial yang mendalam dalam komunitas. Dengan latar belakang Ramadhan yang penuh berkah, kegiatan ini menjadi peluang bagi umat untuk saling berbagi dan menunjukkan rasa empati kepada mereka yang kurang beruntung.
Acara ini termasuk dalam agenda tahunan MAKI Jatim yang sangat dinanti, melibatkan sekitar 400 anak yatim piatu yang berasal dari berbagai Yayasan Panti Asuhan yang beroperasi di sekitar wilayah Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik.
Pada kesempatan ini, anak-anak tersebut tidak hanya menerima santunan, tapi juga mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari masyarakat sekitar, menciptakan suasana yang hangat dan menyentuh hati.
Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Sidoarjo Subandi yang memberikan sambutan hangat, diikuti oleh tokoh masyarakat Perumahan Permata Juanda dan beberapa wartawan yang menyaksikan acara ini, serta menghadirkan Ceramah Agama yang luar biasa oleh Ustadz Luthfi dari Sidoarjo.
Ustadz Luthfi mengingatkan semua yang hadir tentang pentingnya berbagi dan saling mendukung di bulan Ramadhan, ketika amal dan kebaikan sangat dihargai.
Dalam sambutannya, Subandi menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada MAKI Jatim. “Saya berharap agar MAKI Jatim semakin sukses dan maju, ditopang oleh do’a-do’a anak-anak yatim piatu yang senantiasa mendukung kita semua,” ujarnya.
Dia menggarisbawahi betapa pentingnya inisiatif seperti ini, menekankan bahwa kegiatan berbuka puasa bersama dan pemberian santunan kepada anak-anak yang membutuhkan bukan hanya sekedar formalitas, tetapi mencerminkan komitmen nyata terhadap kesejahteraan masyarakat.
Subandi juga mencermati perkembangan MAKI Jatim yang terus berinovasi dalam memberikan pengawasan terkait masalah korupsi. “MAKI selalu berada di garis depan dalam memperjuangkan transparansi dan akuntabilitas. Kami, sebagai pimpinan daerah, merasa bangga dengan keberadaan MAKI di Jawa Timur, yang sangat membantu dalam pengawasan kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi,” tegasnya.
Ia berharap dengan adanya MAKI, tata kelola pemerintahan di Kabupaten Sidoarjo dapat menjadi lebih valid, solid, dan transparan, serta dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan negara.
“Kita sebagai Bupati berupaya memberikan kepada masyarakat suatu bentuk pengawasan yang aktif seperti yang kita lakukan hari ini. Pemerintah daerah terus berupaya membangun kepercayaan publik mengingat sudah tiga kali kami menghadapi pimpinan daerah yang bermasalah. Oleh karena itu, kami harus berani untuk melawan korupsi yang ada di Sidoarjo.
Mudah-mudahan dengan doa anak-anak yatim piatu yang penuh berkah akan senantiasa mengiringi langkah maju pemerintah daerah dan terus mendukung pertumbuhan MAKI Jatim,” tambahnya, penuh harapan.
Heru Satriyo, Ketua MAKI Koorwil Jatim, mengutarakan bahwa kegiatan buka puasa bersama dan pemberian santunan kepada anak yatim piatu ini bukan hanya sebuah acara tahunan, melainkan menjadi simbol kepedulian yang melekat dalam diri setiap anggota MAKI.
“Alhamdulillah, tahun ini kami berhasil mengundang semakin banyak anak yatim piatu, mencapai sekitar 400 lebih anak, bersama dengan beberapa kaum dhuafa. Keberadaan mereka adalah tanggung jawab kita semua, terutama bagi yang mampu, untuk memberikan sedikit berkah dan kebahagiaan di bulan suci Ramadhan ini,” katanya dengan penuh semangat.
Heru juga menambahkan bahwa kegiatan berbagi berkah di bulan suci Ramadhan adalah sebuah manifestasi ibadah yang tinggi, yaitu sedekah, yang menjadi perhatian istimewa dalam pandangan Allah SWT. Sebagaimana diungkapkan dalam dialog Nabi Musa dengan Allah SWT dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Al Ghazali, sedekah adalah jalan untuk meraih keberkahan yang luar biasa.
“Sungguh, aktivitas berbuka puasa bersama dan santunan ini sangat berarti; jika kita kaji lebih dalam, ada makna yang baik yang tersurat maupun tersirat, menjadi pengingat bagi kita akan tanggung jawab sosial kita,” pungkasnya.
Penulis : Ila
Editor : Frinanda
